…. SampaiJumpa
oleh saruful a
oleh saruful a
“hari
menjadi minggu, minggu menjadi bulan, bulan menjadi tahun.”
Tiga
tahun kita bersama, bercanda, tertawa,
tersenyum, menangis, bercurah pikiran perasaan dalam suka maupun duka. Tapi
sekarang, tiga hari kedepan kita akan bertemu bercanda untuk yang terakhir. “Nal………”,
seseorang memanggilku, akupun langsung menolehnya sambil berkata “dalem, wonten
npo mas?”. ternyata mas bayu salah seorang guru muda pindahan dari luar kota. “gimana
persiapanmu, tinggal 3 hari lagi kok!” tanyanya memastikan.“ngech mas” aku menyakinkannya.
“sukses” tanggapnya. “ok”. Kutersenyum, meyakinkannya untuk kedua kalinya.
Siang mulai menggantikan pagi. Kegiatanku mulai
bertambah . Di pagi hari ini, aku hanya bermain gitar kesayanganku. Sekitar pukul
10.00 aku mulai beranjak dari salah satu sudut aula yang akan kujadikan panggung
persembahanku di lantai dua sekolah ini. Sekolah yang sudah mengubah hidupku. Aku
beranjak masuk ke kelas yang telah di
sulap menjadi dapur dek-dok (dekorasi-dokumentasi).
Di ruang ini, aku melihat dia, seorang penyemangat dan motivasiku untuk lebih baik.
Febri aku memanggilnya. Dia gadis yang lembut, ramah, dan PD abis pokoknya. Pantas
saja, jika ia menyandang sebagai wakil ketua osis. Berbeda denganku, aku hanya seorang
pendiam, yang jarang berbicara. sungguh, bertolak belakang dengan si dia. Tak terasa
semua hal-hal yang mendukungku menjadi lebih dewasa, kini tinggal memasang saja.
Tapi, semua benda-benda ini akhirnya bias selesai di buat berkat teman-temanku
yang terpenting. Dia juga ikut.
Kokokan
ayam terdengar masuk ke telingaku membangunkanku untuk bersiap melanjutkan hidupku.
Hari ini, 2 hari sebelum pesta kami pesta hari kamis.
30
menit berlalu, semua dekorasi sudah terpasang indah.
Kalau
kemarin aku hanya bermain gitar sendiri, kini aku bermain dengan dia, dengan suara
merdunya. Aku mulai memetik gitarku dan kami mulai bernyanyi, menyanyikan lagu
yang cocok dengan acara besok. Acara yang dinanti-nantikan. Sebuah momen air mata
dan tawa. Sebuah lagu dari Sheila on 7 dengan lirik:
“Sampai
jumpa kawanku
Semoga
kita selalu
Menjadi
sebuah kisah klasik untuk masa depan”
Dua
hari telah berlalu, dan kini hanya tersisa satu hari yang melelahkan, penuh pilu,
penuh kenangan, penuh air mata, dan penuh kejutan.
Jam
sudah di tentukan, pembawa acara siap membuka acara. Satu per satu acara berlalu
hingga tiba waktuku dan dia untuk maju membanggakan orang tua kami dan semua
guru kami.
Kami
mulai bernyanyi dengan alunan gitar yang kumainkan. Beberapa menit berlalu sampai
terdengar tepukan dari wali murid yang hadir beserta guru kami dan takter kecuali
orang tua kami.
Dari
semua acara yang telah di rencanakan hanya satu acara yang aku tak ketahui. “ sekarang saatnya untuk perwakilan
dari kelas XII, yang akan diwakili oleh ananda febrilia novia sari” suara pembawa
acara bergema di telinga semua orang, tak terkecuali aku. Dia gadis yang
kusukai; maju dan mulai berbicara. Cucuran air mata bangga
dan haru bercampur aduk dengan simpulan senyum di bibir semua orang, terutama
kami. Sebenarnya momen ini kurang kusukai. karena, aku meneteskan air mata di
depan banyak orang. Tapi, tak apalah. Bagiku ini adalah kado terindah yang dia berikan
padaku. Makasih febri.J
Kalau
di awal aku dan dia dapat membanggakan setiap orang yang melihat, tapi di sini hany
adia yang mampu membuatku dan semua orang yang melihat menjadi penuh haru dan pilu
karena kata-katanya yang memasuki celah-celah hati semua orang di tempat ini.
Memang,
hari ini aku mempunyai kenang-kenangan bersama dia dan teman-temanku lainnya.Tapi,
bagiku kali ini adalah kenangan yang terindah. Hari ini adalah dia. Dia yang
bernyanyi bersamaku & dia juga yang membuatku menjadi penuh pilu & haru.
Terimakasih
semuanya, yang telah mengubahku & menjadi penyemangat hidup bagiku. Dan
terimakasih untukmu. Orang yang mengenalkan kata “sahabat. Kamu, yang aku sukai.
Hari ini kita bertemu untuk yang terakhir kali dan hari ini kita berpisah.Tapi,
percayalah kita semua akan berkumpul kembali.himaexa@gmail.com